KH. Makhfudz: Penerima Beasiswa UKHAC Wajib Tinggal di Pondok Selama Studi



Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PW Pergunu) Provinsi Bali menggelar seleksi calon penerima beasiswa Universitas Kyai Haji Abdul Chalim (UKHAC) Pacet, Mojokerto, Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (5/7/2025) di Gedung MTs. Miftahul Ulum, Denpasar, berdasarkan surat edaran dari Pimpinan Pusat (PP) Pergunu yang meminta seluruh wilayah mempersiapkan tahapan seleksi beasiswa S1, S2, dan S3.

Sebanyak 12 peserta mengikuti seleksi ini, terdiri dari calon mahasiswa jenjang sarjana dan pascasarjana yang berasal dari enam kabupaten/kota di Bali, yakni Denpasar, Klungkung, Gianyar, Karangasem, Jembrana, dan Buleleng. Komposisi peserta meliputi tujuh calon mahasantri program reguler dan lima peserta program S2 hybrid.

Seleksi mencakup lima materi kompetensi, yaitu Aswaja dan Ke-NU-an (penguji: Ust. Moh. Sahlan, S.Ag), kepesantrenan (KH. Maksum Amin), baca-tulis Al-Qur’an (Ust. Hamid, M.Pd.I), nasionalisme (Prof. Dr. H. Nurianto, RS., SH., MH., MM.), dan kompetensi akademik (Dr. (Cand.) H. Adrid Indaryanto, S.H., MM.).

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Provinsi Bali, Drs. KH. Makhfudz, MA., dalam sambutannya menegaskan bahwa seluruh penerima beasiswa Universitas Kyai Haji Abdul Chalim (UKHAC) Mojokerto wajib tinggal di pondok pesantren selama masa studi.

Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan saat kegiatan persiapan seleksi calon penerima beasiswa. Berdasarkan informasi dari Pengurus Pusat Pergunu, pengiriman berkas ke pusat dijadwalkan pada 10 Juli, disusul pengumuman kelulusan pada 5 Agustus 2025. Sementara proses registrasi ulang akan dilakukan secara langsung di UKHAC pada bulan September mendatang.

Foto: Sambutan ketua PW Pergunu Provinsi Bali (Drs. KH. Makhfudh MA.)


KH. Makhfudz menyampaikan, Universitas Kyai Haji Abdul Chalim merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta di Jawa Timur yang telah terakreditasi unggul (A). Karena itu, ia berharap para penerima beasiswa dapat berkomitmen untuk mengikuti seluruh ketentuan, termasuk tinggal di pondok pesantren.

“Kami minta agar para santri menandatangani surat kesepakatan. Karena sebelumnya pernah terjadi, ada mahasiswa yang awalnya mondok, tapi setelah dua tahun tinggal di luar pondok. Jika itu terulang, dan diketahui oleh pusat, maka kemungkinan besar akan kami tarik kembali,” tegasnya.

Ia menambahkan, program beasiswa ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) warga Nahdliyin di Bali. Program ini mencakup pembebasan biaya SPP, asrama, serta pengajian pesantren. Namun, seluruh fasilitas tersebut hanya berlaku bagi mahasiswa yang mukim di pondok, bukan yang kost di luar.

“Program ini adalah amanat dari PP Pergunu untuk mencetak generasi unggul dan berwawasan global,” jelas KH. Makhfudz.

Ia juga berpesan kepada para peserta terpilih agar tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan kuliahnya. “Banyak orang yang ingin kuliah tapi terbentur biaya. Maka manfaatkan beasiswa ini dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.

Sementara itu, Dewan Pakar Pergunu Provinsi Bali yang juga menjabat sebagai Rektor ITB Stikom Bali, Dr. Dadang Hermawan,menekankan pentingnya bersyukur dan mengamalkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, bersyukur tidak hanya diucapkan secara lisan, tetapi perlu diteguhkan dalam hati dan diwujudkan dalam tindakan nyata.

“Banyak nilai-nilai luhur Islam seperti annadhofatu minal iman atau tholabul ilmi yang sering kita hafal, namun belum sepenuhnya kita amalkan dalam kehidupan. Ironisnya, nilai-nilai itu justru lebih banyak dipraktikkan oleh mereka yang bukan seagama,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya proses pembelajaran yang tidak berhenti pada tataran hafalan, melainkan dilanjutkan ke tahap kajian, penelitian, hingga penerapan. Menurutnya, tanpa implementasi nyata, konsep keilmuan hanya akan menjadi slogan semata.

Dalam kesempatan itu, Dr. Dadang juga menyoroti peran penting integritas dalam kepemimpinan dan manajemen lembaga. Ia menegaskan komitmennya terhadap nilai amanah, kejujuran, dan ketegasan dalam menindak segala bentuk pelanggaran moral di lingkungan kampus.

“Kami terapkan prinsip-prinsip itu, meski tidak secara eksplisit dikemas sebagai nilai-nilai agama. Namun hasilnya nyata dan berdampak positif pada kultur institusi,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa program beasiswa seperti yang ditawarkan Pergunu Bali dan Universitas KH Abdul Chalim merupakan peluang emas bagi para calon mahasiswa. Menuntut ilmu, kata dia, adalah kewajiban setiap muslim dan harus dijalani dengan ikhlas, sungguh-sungguh, dan penuh rasa tanggung jawab.

“Status kita sebagai mahasiswa, guru, dosen, atau pimpinan lembaga harus dijalani sebaik mungkin. Semuanya adalah bagian dari ibadah,” katanya.

Dalam era digital saat ini, Dr. Dadang juga mengingatkan pentingnya keterlibatan generasi muda muslim dalam dunia media sosial. Ia menilai masih banyak konten negatif tersebar karena minimnya partisipasi dari kalangan yang memiliki nilai positif.

“Jangan sampai ruang digital dipenuhi konten destruktif hanya karena orang-orang baik enggan hadir di dalamnya. Kita harus aktif memproduksi konten positif, apalagi sekarang sudah ada AI yang bisa dimanfaatkan,” imbuhnya.

Foto: Calon Mahasantri Yang Sedang Mengikuti Tes Seleksi Kompetensi


Menutup sambutannya, Dr. Dadang memaparkan berbagai program pendidikan di ITB Stikom Bali yang terbuka bagi semua kalangan, termasuk kelas internasional dan program kolaborasi seperti dengan Universitas KH Abdul Chalim. Ia mencontohkan adanya mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri yang tetap bisa kuliah secara daring tanpa harus hadir langsung ke kampus.

Kegiatan seleksi ini ditutup dengan doa dan pengarahan dari KH. Maksum Amin selaku Dewan Penasehat PW Pergunu Provinsi Bali, yang turut memberikan semangat kepada para peserta untuk menjaga komitmen belajar dan menjadi kader unggulan NU di masa depan.

Reportase & Editor: Michael Andi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anniversary Talitha Group: 29 Tahun Menulis Kisah Sukses yang Tak Terhentikan

Pengawas PAI Guru PAI Purnabakti, Terimakasih atas Dedikasinya

Behind The Scene: PC Pergunu Buleleng Gladi Bersih sebelum H -1 Acara Puncak HGN 2024