Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2025: Siswa TK Mustika Ibu dan SD Islam Belajar Evakuasi Diri Menuju Siap Selamat

Dok. Foto bersama tim BPBD Tabanan dan seluruh peserta, guru, staf dan karyawan Yayasan


Pergunubali.or.id | Tabanan - 26 April 2025 —Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2025, Yayasan Marzuki Tabanan yang diketuai oleh Satrio Sabariman sekaligus Fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencan mengadakan simulasi bencana gempa bumi di lingkungan TK Mustika Ibu dan SD Islam Tabanan. Kegiatan  digelar pada Sabtu (26/4) pagi, bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Tabanan.

Simulasi diikuti oleh  763 peserta didik dari TK dan SD  juga melibatkan , guru, staf pendidik dan kependidikan TK Mustika Ibu  dan SD Islam serta pegawai yayasan Marzuki. Kegiatan berlangsung di area sekolah, mencakup ruang kelas hingga lapangan.

Pada simulasi ini, suasana belajar mengajar berjalan seperti biasa hingga tiba-tiba sirene megafon berbunyi selama kurang lebih 20 detik, sebagai tanda terjadinya "gempa." Seluruh warga sekolah segera melakukan prosedur "Drop, Cover, and Hold" — merunduk, melindungi kepala, dan berlindung di bawah meja. Setelah itu, para siswa dievakuasi menuju titik kumpul di lapangan, sambil tetap melindungi kepala dengan tas sekolah.

Guru-guru memastikan tidak ada siswa yang tertinggal, serta mengatur barisan siswa berdasarkan kelas. Tim logistik kemudian membagikan minuman, dan tim kesehatan memberikan pertolongan pertama bagi yang membutuhkan.

Dok. Foto bersama staf SD Islam & Tk Mustika Ibu bersama dengan tim BPBD Tabanan

Ketua Lembaga Pendidikan Marzuki Tabanan, Askur, S.Pd.I., saat dimintai keterangan oleh tim media mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada siswa dalam menghadapi risiko bencana.

Kegiatan simulasi ini juga diharapkan dapat menanamkan budaya siaga bencana sejak dini di kalangan siswa, sehingga kelak mereka bisa menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi berbagai situasi darurat.

"Semoga melalui simulasi ini, anak-anak kita menjadi lebih siap, sehat, dan selalu dalam lindungan Tuhan," ujarnya.

Sementara itu, Agung Raka selaku Sekretaris BPBD Tabanan menjelaskan pentingnya kesiapsiagaan bencana. Ia menerangkan bahwa keberadaan BPBD di daerah merupakan amanah Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007, yang bertujuan menjamin keselamatan warga.

Agung juga mengingatkan bahwa bencana tidak bisa dihindari, namun risikonya bisa dikurangi melalui mitigasi. Di Tabanan sendiri, sudah diterapkan Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2022 tentang Kajian Risiko Bencana, yang mencakup 12 jenis bencana.

"Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa harus tahu bagaimana cara menyelamatkan diri. Harapan kami, sekolah ini ke depannya dapat membentuk Satuan Pendidikan Tanggap Bencana," tuturnya.



Simulasi ini mendapat sambutan positif dari para orang tua dan siswa. Salah satu siswa SD Islam mengungkapkan antusiasmenya:

"Aku senang banget ikut simulasi ini! Menurut aku, simulasi ini keren banget buat belajar cara menghadapi gempa. Biasanya aku suka panik kalau ada gempa, tapi setelah ikut simulasi ini, aku jadi tahu gimana cara melindungi diri. Ilmu yang aku dapetin juga nggak cuma bisa dipakai di sekolah, tapi juga di mana aja pas gempa terjadi," katanya penuh semangat.

Seluruh rangkaian simulasi berlangsung lancar tanpa kendala. Ke depannya, Yayasan Marzuki Tabanan berencana untuk menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin, demi membentuk karakter siswa yang tanggap dan siap siaga dalam menghadapi situasi darurat bencana.

Reportase: Michael Andi | Editor: Siti Aminah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anniversary Talitha Group: 29 Tahun Menulis Kisah Sukses yang Tak Terhentikan

Pergunu Bali Bangga dan Bahagia Atas Kelulusan IMADE Tahun 2024

Pengawas PAI Guru PAI Purnabakti, Terimakasih atas Dedikasinya